Pages

Wednesday, January 8, 2014

Pembantu Spesial

Nama gw Agil, gw 28 tahun dan belum berkeluarga. Dikarenakan gw sangat sibuk dengan pekerjaan kantor, dan juga karena jabatan gw sebagai manager. Jadi setelah pulang kerja gw langsung pulang ke rumah gw. Karena gw sendirian dirumah kadang pacar gw datang nginap buat nemenin gw, itu pun kami sering tidak melakukan apa apa. Soalnya pacar gw juga sibuk dengan pekerjaannya sebagai Pramugari.
Suatu hari gw merhatiin rumah gw kurang terawat dan gw mengambil cuti beberapa hari. Gw menyampaikan ke pacar gw kalau gw mau mencari pembantu dan dia langsung setuju asalkan pembantu yg gw cari gak lebih cantik dari dia. Lalu gw pergi ke tempat jasa mencari pembantu. Sampai di lokasi dan setelah gw ngomong maksud gw, gw ditunjukan beberapa foto wanita untuk saya pilih menjadi pembantu. Dari beberapa foto, gw tertarik sama 1 foto dan memilihnya. Menurut informasi yang diberikan namanya Wati, gadis desa berumur 22 tahun, berasal dari  hanya lulus SMP karena masalah biaya. Setelah menyelesaikan administrasi gw langsung pulang.
Keesokan harinya gw terbangun oleh bunyi bel, gw lihat jam masih pukul 5 pagi. Saat gw intip dari jendela tampak seorang wanita berdaster batik dan berjaket kain membawa tas dan gw langsung membuka pintu.
"Permisi pak, apa benar ini rumahnya pak Agil?"
"iya benar, kamu pasti Wati?" Tebak gw smbil mempersilakan masuk.
"iya pak, saya Wati. Maaf saya datang pagi sekali, soalnya di desa saya angkutan ke kota cuma dari jam 3 sampai jam 6 pagi."
"oh ga apa-apa kok."
Setelah berbicara panjang lebar tentang isi rumah, pekerjaannya dan bayarannya gw pun mengantarkan Wati ke kamarnya. Gw pun langsung kembali ke kamar untuk menikmati cuti gw. Tetapi gw ga bisa tidur lagi, tiba tiba gw jadi kepikiran sama Wati. Wajahnya sih kalah cakep sama pacar, ya lumayan manis lah, kulitnya gak seputih pacar gw. Pikiran gw pun mulai macam macam.
Gw pun ke ruang tengah dan memanggil Wati. Tidak lama Wati pun datang.
"Iya tuan, ada apa ya?" tanya wati bingung
"Jangan panggil Tuan dong, saya kan belum punya istri. Panggil mas aja."
"I..iya tuan. Eh...iya mas."
"Sini, duduk sini. Kamu temenin saya nonton." kata gw sambil menyuruh Wati untuk duduk di sebelah gw.
Gw pun menyetel dvd film xxx semi. Selama film dimulai, gw memperhatikan Wati dari atas sampai bawah. Mata Wati terpaku menonton film semi yang gw putar. Setelah beberapa lama, muncullah adegan pasangan yang hendak bercinta. Tangan kanan gw perlahan merangkul Wati, tetapi Wati tetap asyik menonton. Perlahan gw mepet ke Wati, dan tangan kiri gw letakkan di atas paha kiri Wati. Melihat Wati yang masih diam, perlahan tangan kanan gw membuka retsleting dasternya dan tangan kiri gw mengelus elus paha si Wati.
Gw dengar nafas Wati mulai tidak teratur seiring adegan film yang makin memanas. Gw kecup perlahan leher Wati dan melucuti dasternya, Wati hanya melenguh kecil.
"Mas..Wati masih perawan mas...sshh..."
Gw tetap melancarkan serangan, daster Wati sudah tergeletak di lantai dan tampaklah body Wati yang sintal tinggal berbalutkan bra dan celana dalam. Dan ukuran dada 32b Wati membuat gw magin ganas menggerayangi tubuh Wati.
Gw lepas celana dalam dan bra Wati, tampak jelas bagian tubuh yang belum pernah terjamah lelaki. Gw remas payudaranya dan gw oral vagina Wati.
"mmhhh....ssshhh...mm..mass... Jaa..ngggan...ssshhh.." pinta Wati sambil menjambak rambut gw.
"Ahhh...mmmhh..mm...aa..sss..ahhhh.."
Tidak lama Wati mengejang, gw rasakan cairan hangat keluar dari vagina Wati. Gw pun langsung melepaskan smua pakaian gw dan menyuruh Wati mengoral penis gw. Dengan agak lemas Wati mengoral penis gw.
"uhh terusss say...nikmat..."
Setelah cukup lama, gw  merebahkan Wati dan memasukkan kontol gw ke vaginanya.
"awww....sakit mas...pelan pelan..."
Perlahan gw masukkan penis gw ke vaginanya sambil melahap bibir Wati dengan rakus.
Blesss....akhirnya penis gw tertanam di liang rahim Wati. Gw mulai menggoyangkan pingul gw naik turun.
"ahhhh....mmmmhhh...enak mas..."
"ssshhh maaassss ... Ohhh..."
Wati pun mengalami orgasme lagi. Gw makin mempercepat goyangan gw. Sampai akhirnya penis gw berdenyut dan crott...penis gw 5x menembakkan sperma ke dalam vagina Wati. Kami berdua akhirnya tertidur di sofa karena kelelahan.
Beberapa jam kemudian gw terbangun mendengar suara tangisan. Gw lihat Wati menangis sambil menutupi tubuhnya dengan dasternya. Gw peluk tubuh Wati dan mengecupnya. Gw bujuk Wati agar menjadi Pembantu Spesial gw, perlahan Wati menyetujui kata kata gw. Lalu gw lumat lagi bibir Wati, dia pun membalasnya dengan lembut hingga kami pun horny lagi. Gw gendong Wati ke kamar, di dalam kamar kami melakikan gaya 69. Gw lumat vagina Wati yang sudah becek denan ganas hingga terasa lagi cairan hangat yang menandakan Wati sudah keluar. Tidak lama gw juga ikut keluar, Wati dengan lahap menelan semua sperma gw.
"Mmmh sperma mas enak."
"Iy dong, memeknya mau juga?"
"Ah mas, masukin ajah mass.."
Gw langsung memasukkan penis gw ke vagina Wati, bless...
"uuuhmmmm...ennaak...mass.."
"i..ya...sayang...sempit banget..."
"sshhhh....hhhh....ahhhh.."
Wati menggoyangkan pantatnya seiring goyangan gw. Sampai akhirnya tubuh Wati mengejang ngejang, dan terasa penis gw tersiram cairan hangat. Gw mempercepat permainan gw.
"sshhh....ahhh....ahh....emmm..."
"Say....gw....hhh...mau kluar..h...hhhh..."
"mmmhhh...da...lllem...a..jah....mmm..aaasss.."
Crooot...croottt...penis gw membanjiri rahim Wati. Dengan penis masih tertanam dalam vagina Wati, kami berpelukan dan berciuman dengan panas. Setelah puas kami pun mandi setelah itu kami ke mall untuk makan dan membeli pakaian untuk Wati.
Berikutnya kami sering bersetubuh dirumah saat pacar gw sedang kerja. Kami juga sering melakukannya di ruangan kantor gw. Pokoknya kapanpun gw perlu, gw tinggal panggil Wati jika pacar gw gak ada.

2 comments: